Pada kesempatan ini akan
disajikan tentang Cara Beternak Ayam Petelur yang Benar dan
baik. Sebenarnya jika ayam petelur benar-benar dibudidayakandengan benar maka akan meningkatkan pendapatan
keluarga yang signifikan. Berikut ulasannya tentang tips/ cara beternak ayam
petelur ( cara budidaya ayam petelur/ cara memelihara ayam petelur) yang
benar.
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yg dipelihara khusus utk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan & itik liar yg ditangkap & dipelihara serta dpt bertelur cukup banyak.Ayam yg pertama masuk & mulai diternakkan pada periode ini adalah ayam ras petelur white leghorn yg kurus & umumnya setelah habis masa produktifnya. Antipati orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga menjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yg memang khusus utk daging, sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai menjamur pula. Disinilah masyarakat mulai sadar bahwa ayam ras memiliki klasifikasi sebagai petelur handal & pedaging yg enak. Mulai terjadi pula persaingan tajam antara telur & daging ayam ras dgn telur & daging ayam kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai di atas angin, sedangkan telur ayam kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep makanan tradisional saja. Persaingan inilah menandakan maraknya peternakan ayam petelur.
Sentra Peternakan ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa & Sumatera.Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
1. Tipe Ayam Petelur Ringan.
1. Tipe ayam ini disebut dgn ayam petelur
putih. Ayam petelur ringan ini memiliki badan yg ramping/kurus-mungil/kecil
& mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih & berjengger merah. Ayam
ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari,
tapi ayam petelur ringan komersial banyak
dijual di Indonesia dgn berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di
Indonesia pasti memiliki & menjual ayam petelur ringan (petelur putih)
komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi
hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus utk bertelur saja
sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena
dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas
& keributan, & ayam ini mudah kaget & jika kaget ayam ini
produksinya akan cepat turun, begitu juga jika kepanasan.
1. Tipe Ayam Petelur Medium.
1. Bobot tubuh ayam ini cukup berat.
Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan
& ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini
disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tdk kurus, tetapi juga tdk
terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak & juga dpt menghasilkan daging yg
banyak. Ayam ini disebut juga dgn ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yg
cokelat, maka ayam ini disebut dgn ayam petelur cokelat yg umumnya memiliki
warna bulu yg cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih
disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih
menarik yg cokelat daripada yg putih, tapi dari segi gizi & rasa relatif
sama. Satu hal yg berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih
mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada
telur putih & produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih.
Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam
pedaging dgn rasa yg enak.
Ayam-ayam petelur unggul yg ada sangat
baik dipakai sebagai plasma nutfah utk menghasilkan bibit yg bermutu. Hasil
kotoran & limbah dari pemotongan ayam petelur merupakan hasil samping yg
dpt diolah menjadi pupuk kandang, kompos atau sumber energi (biogas). Sedangkan
seperti usus & jeroan ayam dpt dijadikan sebagai pakan ternak unggas
setelah dikeringkan. Selain itu ayam dimanfaatkan juga dlm upacara
keagamaan.Syarat Lokasi yg baik utk budidaya ayam petelur adalah :
-Lokasi yg jauh dari keramaian/perumahan penduduk. -Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran. -Lokasi terpilih bersifat menetap, tdk berpindah-pindah.
Pedoman teknis beternak ayam petelur antara lain:Penyiapan Sarana & Peralatan. 1. Kandang
-Lokasi yg jauh dari keramaian/perumahan penduduk. -Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran. -Lokasi terpilih bersifat menetap, tdk berpindah-pindah.
Pedoman teknis beternak ayam petelur antara lain:Penyiapan Sarana & Peralatan. 1. Kandang
o
Iklim kandang yg cocok utk beternak ayam petelur meliputi persyaratan
temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%,
penerangan & atau pemanasan kandang sesuai dgn aturan yg ada, tata letak
kandang agar mendapat sinar matahari pagi & tdk melawan arah mata angin
kencang serta sirkulasi udara yg baik, jangan membuat kandang dgn permukaan lahan
yg berbukit karena menghalangi sirkulasi udara & membahayakan aliran air
permukaan jika turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dgn sistem terbuka agar
hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dlm kandang. utk kontruksi kandang
tdk harus dgn bahan yg mahal, yg penting kuat, bersih & tahan lama.
Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti
tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan &
sistem alat penerangan.
Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:
o
Sistem kandang koloni, satu kandang utk banyak ayam yg terdiri dari
ribuan ekor ayam petelur;
o
Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dgn sebutan cage.
Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dlm kandang tersebut menjadi
dominan karena satu kotak kandang utk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dlm
peternakan ayam petelur komersial.
Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam
yaitu:
o
kandang dgn lantai liter, kandang ini dibuat dgn lantai yg dilapisi kulit
padi, pesak/sekam padi & kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem
koloni;
o
kandang dgn lantai kolong berlubang, lantai utk sistem ini terdiri dari
bantu atau kayu kaso dgn lubang-lubang diantaranya, yg nantinya utk membuang
tinja ayam & langsung ke tempat penampungan;
o
kandang dgn lantai campuran liter dgn kolong berlubang, dgn perbandingan
40% luas lantai kandang utk alas liter & 60% luas lantai dgn kolong
berlubang (terdiri dari 30% di kanan & 30% di kiri).
2. Peralatana). Litter (alas lantai)
o
Alas lantai/litter harus dlm keadaan kering, maka tdk ada atap yg bocor
& air hujan tdk ada yg masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10
cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dgn sedikit kapur &
pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dgn panjang antara 3–5 cm utk
pengganti kulit padi/sekam.
Tempat bertelur
o
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur & kulit telur
tdk kotor, dpt dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yg cukup utk 4–5 ekor
ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dgn lebih tinggi dari tempat
bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur
tdk pecah & terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat
miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur &
dibuat lubah yg lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
Tempat bertengger utk tempat istirahat/tidur.
o
Dibuat dekat dinding & diusahakan kotoran jatuh ke lantai yg mudah
dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin & letaknya
lebih rendah dari tempat bertelur. Tempat makan, minum & tempat grit
Tempat makan &
minum harus tersedia cukup
o
Bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yg kuat & tdk bocor juga
tdk berkarat. utk tempat grit dgn kotak khusus.
Penyiapan Bibit.
Ayam petelur yg akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
Ayam petelur yg akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
o
Ayam petelur harus sehat & tdk cacat fisiknya.
o
Pertumbuhan & perkembangan normal.
o
Ayam petelur berasal dari bibit yg
diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis utk memilih
bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
o
Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yg sehat.
o
Bulu tampak halus & penuh serta baik pertumbuhannya .
o
Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
o
Anak ayam mempunyak nafsu makan yg baik.
o
Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
o
Tidak ada letakan tinja diduburnya.
1. Pemilihan Bibit
& Calon Induk.Penyiapan bibit ayam petelur yg berkreteria baik
dlm hal ini tergantung sebagai berikut:
o
Konversi Ransum. Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yg
dihabiskan ayam dlm menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dgn
ransum per kilogram telur. Ayam yg baik akan makan sejumlah ransum &
menghasilkan telur yg lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yg
dimakannya. Jika ayam itu makan terlalu banyak & bertelur sedikit maka hal
ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Jika bibit ayam memiliki konversi yg
kecil maka bibit itu dpt dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini
pada berbagai bibit ayam & juga dpt diketahui dari lembaran daging yg
sering dibagikan pembibit kepada peternak dlm setiap promosi penjualan bibit ayamnya.
o
Produksi Telur. Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian.
Dipilih bibit yg dpt memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap
utama sebab ayam yg produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tdk
menguntungkan.
o
Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan. Apajika kedua hal diatas
telah baik maka kemampuan ayam utk bertelur hanya dlm sebatas kemampuan bibit
itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dpt dilihat pada data di
bawah ini. - Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen
house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
* Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen
house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.*Hisex white: berbulu putih, type
ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.*H & W
nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9
kg/dosin telur.*Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen
house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.*Ross white: berbulu putih, type
ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.*Shaver S 288:
berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9
kg/dosin telur.*Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi
telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.*Hisex brown: berbulu
cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin
telur.*Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen
house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.*Ross Brown: berbulu cokelat, type
Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.*Shaver star
cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum
2,0-2,08 kg/dosin telur.*Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna,
produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.
PemeliharaanSanitasi & Tindakan Preventif
PemeliharaanSanitasi & Tindakan Preventif
o
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan
usaha pencegahan penyakit yg paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yg
ulet/terampil saja. Tindakan preventif dgn memberikan vaksin pada ternak dgn
merek & dosis sesuai catatan pada label yg dari poultry shoup.
Pemberian Pakan
o
Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter
(umur 0-4 minggu) & fase finisher (umur 4-6 minggu).
Kualitas & kuantitas pakan fase
starter adalah sebagai berikut:
o
Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak
2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
o
Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu
minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari)
43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor & minggu
ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yg dibutuhkan tiap
ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
Kwalitas & kwantitas pakan fase
finisher adalah sebagai berikut:
o
Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%;
lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% &
energi (ME) 2900-3400 Kcal.
o
Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dlm empat golongan umur yaitu: minggu
ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129
gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor & minggu
ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor
pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dlm hal ini dikelompokkan
dlm 2 (dua) fase yaitu:a). Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air
minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu
o
minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor;
o
minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor;
o
minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan
o
minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
Jadi jumlah air minum yg dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak
122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi
tambahan gula & obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yg
diberikan adalah 50 gram/liter air.
b). Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dlm masing-masing minggu yaitu
b). Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dlm masing-masing minggu yaitu
o
minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor;
o
minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor;
o
minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor &
o
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57
hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Pemberian Vaksinasi
& Obat Vaksinasi merupakan salah satu cara
pengendalian penyakit virus yg menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh.
Pemberiannya secara teratur sangat penting utk mencegah penyakit. Vaksin dibagi
menjadi 2 macam yaitu:
o
Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yg
ditimbulkan lebih lama daripada dgn vaksin inaktif/pasif.
o
Vaksin inaktif, adalah vaksin yg mengandung virus yg telah
dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk
zat kebal. Kekebalan yg ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada
ayam yg diduga sakit.
Macam-macam vaksin:
o
Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
o
Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
o
Vaksin NCD HB-1/Pestos.
o
Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
o
Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex utk Marek.
Persyaratan dlm vaksinasi adalah:
o
Ayam yg divaksinasi harus sehat.
o
Dosis & kemasan vaksin harus tepat.
o
Sterilisasi alat-alat.
Pemeliharaan Kandang
o
Agar bangunan kandang dpt berguna secara efektif, maka bangunan kandang
perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan & dijaga/dicek
apajika ada bagian yg rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. dgn
demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang
bagi ternak yg dipelihara.
Hama penyakit yg menyerang ayam petelur
adalah:
1. Penyakit karena Bakteri
1. Berak putih (pullorum)
1. Menyerang ayam kampung dgn angka
kematian yg tinggi.
1. Penyebab: Salmonella pullorum.
Pengendalian: diobati dgn antibiotika
1. Foel typhoid
1. Sasaran yg disering adalah ayam
muda/remaja & dewasa.
1. Penyebab: Salmonella gallinarum. Gejala:
ayam mengeluarkan tinja yg berwarna hijau kekuningan.
1. Pengendalian: dgn antibiotika/preparat
sulfa.
1. Parathyphoid
1. Menyerang ayam dibawah umur satu
bulan.
1. Penyebab: bakteri dari genus Salmonella.
1. Pengendalian: dgn preparat sulfa/obat
sejenisnya.
1. Kolera
1. Penyakit ini jarang menyerang anak ayam
atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun & burung
merpati.
1. Penyebab: pasteurella multocida.
1. Gejala: pada serangan yg serius pial
ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar.
1. Pengendalian: dgn antibiotika
(Tetrasiklin/Streptomisin).
1. Pilek ayam (Coryza)
1. Menyerang semua umur ayam & terutama
menyerang anak ayam.
1. Penyebab: makhluk intermediet antara
bakteri & virus.
1. Gejala: ayam yg terserang menunjukkan
tanda-tanda seperti orang pilek.
1. Pengendalian: dpt disembuhkan dgn
antibiotia/preparat sulfa.
1. CRD
1. CRD adalah penyakit pada ayam yg populer
di Indonesia. Menyerang anak ayam & ayam remaja.
1. Pengendalian: dilakukan dgn antibiotika
(Spiramisin & Tilosin).
1. Infeksi synovitis
1. Penyakit ini sering menyerang ayam muda
terutama ayam broiler & kalkun.
1. Penyebab: bakteri dari genus
Mycoplasma.
1. Pengendalian: dgn antibiotika.
1. Penyakit karena Virus
1. Newcastle disease (ND)
1. ND adalah penyakit oleh virus yg populer
di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di
daerah Priangan. Penemuan tersebut tdk tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian
di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi & diberitakan ke seluruh dunia.
Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.
1. Infeksi bronchitis
1. Infeksi bronchitis menyerang semua umur
ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini
merupakan penyakit pernafasan yg serius utk anak ayam & ayam remaja.
Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%.
Jika menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tdk normal,
putih telur encer & kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yg
normal selalu ada ditengah). tdk ada pengobatan utk penyakit ini tetapi dpt
dicegah dgn vaksinasi.
1. Infeksi laryngotracheitis
1. Infeksi laryngotracheitis merupakan
penyakit pernapasan yg serius terjadi pada unggas. Penyebab: virus yg
diindetifikasikan dgn Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dgn
desinfektan, misalnya karbol.
1. Pengendalian:
1. belum ada obat utk mengatasi penyakit
ini;
1. pencegahan dilakukan dgn vaksinasi &
sanitasi yg ketat.
1. Cacar ayam (Fowl pox)
1. Gejala: tubuh ayam bagian jengger yg
terserang akan bercak-bercak cacar.
1. Penyebab: virus Borreliota avium.
1. Pengendalian: dgn vaksinasi.
1. Marek
1. Penyakit ini menjadi populer sejak tahun
1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan
kematian ayam hingga 50%.
1. Pengendalian: dgn vaksinasi.
1. Gumboro
1. Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh
Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa
fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu.
1. Penyakit karena Jamur & Toksin
1. Penyakit ini karena ada jamur atau
sejenisnya yg merusak makanan. Hasil perusakan ini mengeluarkan zak racun yg
kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yg menyebabkan asam amino
berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah :
1. Muntah darah hitam (Gizzerosin)
1. Ciri kerusakan total pada gizzard
ayam.
1. Penyebab: adalah racun dlm tepung ikan
tetapi tdk semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini
akibat pemanasan bahan makanan yg menguraikan asam amino hingg menjadi racun.
1. Pengendalian: belum ada.
1. Racun dari bungkil kacang
1. Minyak yg tinggi dlm bungkil kelapa
& bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. utk
menghindari keracunan bungkil kacang maka dlm rancung tdk digunakan antioksidan
atau bungkil kacang & bungkil kelapa yg mengandung kadar lemak tinggi.
1. Penyakit karena Parasit
1. Cacing
1. Karena penyakit cacing jarang ditemukan
di peternakan yg bersih & terpelihara baik. Tetapi peternakan yg kotor
banyak siput air & minuman kotor maka mungkin ayam terserang
cacingan.
1. Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya
kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot & kurang aktif.
1. Kutu
1. Banyak menyerang ayam di peternakan
Indonesia. Dari luar kutu tdk terlihat tapi jika bulu ayam disibak akan
terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum
terdapat di kandang yg tdk terkena sinar matahari langsung maka sisi samping
kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama
dgn cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tdk boleh mengenai tangan &
mata secara langsung & penyemprotan dilakukan malam hari sehingga
pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tdk aktif.
1. Penyakit karena Protozoa
1. Penyakit ini berasal dari protozoa
(trichomoniasis, Hexamitiasis & Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan
parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam
lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang & genangan air.
Panen Ayam Petelur:
1. Hasil Utama
1. Hasil utama dari budidaya ayam petelur
adalah berupa telur yg dihasilkan oleh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dlm
sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yg disebabkan oleh virus dpt
terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul
10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga
(terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul
15.00-16.00.Hasil Tambahan
1. Hasil tambahan yg dpt dinukmati dari
hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yg telah tua (afkir) &
kotoran yg dpt dijual utk dijadikan pupuk kandang.Pengumpulan
1. Telur yg telah dihasilkan diambil &
diletakkan di atas egg tray (nampan telur). dlm pengambilan & pengumpulan
telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yg normal dgn
yg abnormal. Telur normal adalah telur yg oval, bersih & kulitnya mulus
serta beratnya 57,6 gram dgn volume sebesar 63 cc. Telur yg abnormal misalnya
telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong. Pembersihan
1. Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya
telur yg kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yg
terkena litter dpt dibersihkan dgn amplas besi yg halus, dicuci secara khusus
atau dgn cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan utk telur tetas.